Rewinnita Maretnoningtyas

Dream, Pray, & Make it Happend


Roti Bakar Eddy


Satu tempat makan penting, yang menurut saya wajib disinggahi di Jakarta. Yap, roti bakar edi. Beneran deh ya, rasanya enak banget. Dengan harga 10 ribu, perut kita udah dimanjakan dengan tumpukan roti , kornet, keju, telor, dan satu gelas teh tarik hangat. Nyammy….

Bukan sekedar roti lho, di roti bakar edi ini, roti tawar yang dipakai, khas buatan sendiri. Sudah pasti higienis dan selalu fresh, karena setiap hari akan selalu ada roti baru. “Iya mbak, setiap hari baru kok ini rotinya dan kita bikin sendiri. Tiap pagi pasti bikin roti baru. Biasanya sih, pegawai cewek-cewek yang bikin. Kalo cowoknya, ya jualan disini.”, ujar salah satu pegawai yang ada disana. Selain bisa menghemat ongkos produksi roti, dengan membuat roti tawar sendiri bisa lebih mengontrol kebersihan dan kualitas roti.

Di Jakarta, roti bakar edi ini punya tiga cabang. Di daerah Blok M, warung buncit, sama…. lupa satunya dimana. Hehe. Untuk urusan roti nggak habis,,,kayaknya impossible deh. Karena, emang pelanggannya rame banget. Jadi, bisa dipastiin setiap hari pasti habis ludes diserbu pengunjung. Dan, rata-rata pengunjungnya bermobil men..

Menu yang disediakan nggak cuma roti bakar, ada bubur ayam, ada nasi uduk, ada penyetan. Dan setiap menu yang berbeda dijual di rombong yang berbeda juga. Jadi, ada rombong untuk roti bakar, rombong untuk buryam, rombong untuk nasi uduk. Wah…enak deh… Buryam nya juga, ada parutan keju, kornet, dan telor setengah matang yang dituang di dalam satu mangkok buryam. Kenyang, dan enak, dan harganya pas!

Saking penginnya, saya dan reta sampai datang kesorean. Sebenernya nggak sengaja sih, katanya roti bakar eddy uda buka mulai jam 12 siang. Dan kita sudah ready on the spot jam setengah 5 sore bok…. Ternyata… eng ing eng… baru buka jam 6 sore. Sambil nunggu, kita pun ngobrol kesana kemari sama pegawai nya, sambil melihat mereka menyiapkan bahan-bahan roti bakar.

Ada keju banyak banget, pisang , roti tawar, kornet, mentega, semua disiapkan dalam jumlah jumbo.. Wow, saya nggak habis pikir, berapa banyak nih pengunjungnya.

Perjalanan menuju ke roti bakar eddy Blok M ini pun, dipenuhi tipu-tipu tukang parkit dan perjalanan panjang. Kita lagi-lagi jalan kaki dari plaza Blok M menuju Al Azhar. “Kalau naik bajaj, nanggung mbak. Paling cuma 100 – 200 meter lah. Nggak terlalu jauh kok.”, kata tukang parkir.

Meskipun nyatanya…. woww… 1 km ada kali, kita jalan. Tapi emang, seimbang banget dengan kita yang sudah nunggu 1 setengah jam, jalan kaki nyasar, trus dapet roti bakar yang hemm….. enak banget. Roti bakar kebo (keju+pisang+coklat), dan roti bakar TG (Kornet-telor-keju.). Next time, kita coba lagi lah yang di daerah warung buncit. Lebih deket kos an.

Entah kenapa, weekend kemarin dipenuhi oleh perjalanan panjang. Saya jadi semakin akrab sekali dengan kata , “muter-muter, jalan kaki, dan nyasar”. Ada apaaa inii??? Hohh Noo…..

Tapi, satu hal menarik yang saya dapatkan di weekend ini adalah, selalu ada hadiah di setiap jalan-jalan nyasar yang ditempuh. Hadiah?? Heheh. Yap, dimulai dari bangun pagi (jam 09.00), perut laper bukan kepalang. Lalu saya ajak reta keliling cari buryam. Biasanya sih, di deket gang kos, setiap pagi rame orang-orang jualan. Apa karena pagi kita sama pagi orang-orang jualan itu beda ya? Jam 09.30 muter-muter, nggak ada sama sekali yang jualan. Oh No.

Kita pun terus jalan aja, dari kos , sampai nyebrang ke sevel, masuk lagi ke gang-gang kecil. Dan, satu jam kemudian ketemulah kita dengan si bapak buryamm….! Horaaayy….! (Hadiah pertama, dapet buryam juga… setelah jalan-jalan ga jelas selama 1 jam).

Setelah pesen, buryam itu dibungkus dan dibawa pulang ke kos-an. Di perjalanan pulang, oh damn! Ada banyak banget tukang buryam lewat seliweran. Kenapa nggak dari tadi sihh yaaa???

“Sudah-sudah itak, kita sudah dapet buryam. Jngan nyesel. jangan nyesel,” kata reta. Mencoba mensugesti diri. Padahal aku tau, dia juga mangkel pasti….. ! Hahaha.

Oiya, sebelum ke tempat roti bakar Eddy, saya dan reta sempat mampir ke tukang rombong jualan es Podeng… Hemm…nyamm nyammy….. Enam ribu rupiah, dapet satu gelas es podeng, yg isinya : suwiran puding, alpukat, es puter, susu kental manis coklat, kacang goreng, meses. Enaknyoo….!

es podeng

By:

Posted in:


7 responses to “Roti Bakar Eddy”

Terimakasih sudah membaca…. ^_^

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.